Mendobrak stereotip maskulinitas lewat kosmetik
Pemeran
Ryusei Onishi as Masato Hojo
Hiroe Igeta as Yoriko Minamoto
Sou Matsushima as Kazuma Hojo
Dayu Koume as Hayao Hojo
Ryusei Fukada as Hikaru Yamaki
Ei Morisako as Konatsu Adachi
Dan para pemeran lainnya
Ringkasan Cerita
Sebelum merealisasikan impiannya, Masato bertemu dengan seorang cewek berwajah polos alias bare face, Yoriko Minamoto. Yoriko adalah seorang peneliti berusia 29 tahun yang bekerja di kampus Masato. Keduanya bertemu pertama kali dengan cara yang "tidak biasa". Dari insiden itulah mereka dipertemukan kembali sebagai rekan kerja di Pegasus Cosmetics, perusahaan milik ayah Masato dan kemudian mendirikan bisnis kosmetik khusus pria bersama-sama.
Review
Drama berdurasi kurang lebih 23 menit dan berjumlah 10 episode ini menyuguhkan tema bisnis start up hingga cinta segitiga. Tidak lupa disisipi isu-isu gender seperti kesetaraan perempuan, pelecehan seksual, dan mendobrak stereotip maskulinitas. Cukup fresh untuk drama Jepang.
Sementara dari sisi bisnis, alurnya cukup seru tapi masuk akal. Mulai dari perencanaan, strategi, pembiayaan, pemasaran, hingga keberhasilan langkah demi langkah beserta rintangannya. Saya rasa relateable dengan dengan yang dialami para pebisnis pemula yang hidup di era digital. Di sini penonton juga akan mendapat ilmu baru melalui strategi mereka.
Pergerakan alurnya pas, tidak bertele-tele meski premis utama baru diketahui saat episode kedua. Episode pertamanya full dipakai untuk perkenalan, tentang siapa saja yang terlibat dengan Masato.
Drama ini juga membuat kita melihat perspektif lain mengenai make up. Stereotip kuno bahwa laki-laki tidak seharusnya memakai make up telah dibantah. Pesan lain yang juga tersirat adalah laki-laki tidak harus tampil atau punya image macho. Hal terpenting yang wajib dimiliki laki-laki adalah membuktikan perkataannya.
Untuk akting para pemain, saya rasa tak perlu diragukan lagi. Meski didominasi oleh aktor dan aktris muda, mereka sudah memiliki banyak pengalaman di drama lainnya. Akting mereka sukses membuat saya geregetan sekaligus bersimpati. Terutama pada empat tokoh inti, yaitu Masato yang punya sifat tertutup, Yoriko yang blak-blakan, kakak laki-laki Masato yang hidupnya penuh dilema, dan ayah Masato yang penuh ambisi dan menghalalkan segala cara untuk bersaing. Selain itu, saya juga suka tampilan drama ini karena sangat jernih, khas drama-drama Jepang keluaran terbaru.
Namun kekurangannya, ada beberapa hal yang sampai akhir cerita hanya diketahui satu pihak, dan tidak diberitahukan kepada pihak lain. Contohnya kilas balik mengenai cewek cinta pertama Masato yang dijumpainya kala ibunya meninggal dunia, dan perasaan cinta terpendam kakak laki-laki Masato. Menurut saya, karena latar pendidikan dan pekerjaan Yoriko adalah peneliti, seharusnya ada adegan Yoriko mempelajari kandungan-kandungan kosmetik, bukan hanya cara memakainya. Mungkin karena durasi yang terbatas pikir saya. Selain itu, adegan BL tipis-tipisnya juga agak sedikit memaksa, hehehe. Tapi akting si pemain bagian ini pun natural, kok.
Penutup
Overall, drama ini memang sangat bagus dari sisi pengetahuan maupun hiburan. Recommended untuk ditonton mulai usia 15 tahun ke atas. Adegan BL tipis-tipisnya tidak berpengaruh apa pun terhadap perkembangan alur cerita.
Rating 8.5 dari 10 untuk drama Beni Sasu Life.