Pages

Review J-Drama: Beni Sasu Life

 Mendobrak stereotip maskulinitas lewat kosmetik

 


Pemeran

Ryusei Onishi as Masato Hojo
Hiroe Igeta as Yoriko Minamoto
Sou Matsushima as Kazuma Hojo
Dayu Koume as Hayao Hojo
Ryusei Fukada as Hikaru Yamaki
Ei Morisako as Konatsu Adachi
Dan para pemeran lainnya


Ringkasan Cerita

Beni Sasu Life merupakan salah satu mini seri Jepang yang tayang pada musim panas tahun 2023 di NTV. Bercerita tentang Masato Hojo, pemuda berusia 22 tahun yang saat ini berstatus sebagai mahasiswa tahun keempat. Dia dijuluki kirakira Masato atau "Masato yang berkilauan" karena rajin dan terampil menggunakan make up. Dia merupakan anak seorang pengusaha kosmetik besar tetapi memiliki cita-cita mendirikan bisnis kosmetik sendiri.

Sebelum merealisasikan impiannya, Masato bertemu dengan seorang cewek berwajah polos alias bare face, Yoriko Minamoto. Yoriko adalah seorang peneliti berusia 29 tahun yang bekerja di kampus Masato. Keduanya bertemu pertama kali dengan cara yang "tidak biasa". Dari insiden itulah mereka dipertemukan kembali sebagai rekan kerja di Pegasus Cosmetics, perusahaan milik ayah Masato dan kemudian mendirikan bisnis kosmetik khusus pria bersama-sama.
 

Review

Drama berdurasi kurang lebih 23 menit dan berjumlah 10 episode ini menyuguhkan tema bisnis start up hingga cinta segitiga. Tidak lupa disisipi isu-isu gender seperti kesetaraan perempuan, pelecehan seksual, dan mendobrak stereotip maskulinitas. Cukup fresh untuk drama Jepang.


Sementara dari sisi bisnis, alurnya cukup seru tapi masuk akal. Mulai dari perencanaan, strategi, pembiayaan, pemasaran, hingga keberhasilan langkah demi langkah beserta rintangannya. Saya rasa relateable dengan dengan yang dialami para pebisnis pemula yang hidup di era digital. Di sini penonton juga akan mendapat ilmu baru melalui strategi mereka.


Pergerakan alurnya pas, tidak bertele-tele meski premis utama baru diketahui saat episode kedua. Episode pertamanya full dipakai untuk perkenalan, tentang siapa saja yang terlibat dengan Masato.


Drama ini juga membuat kita melihat perspektif lain mengenai make up. Stereotip kuno bahwa laki-laki tidak seharusnya memakai make up telah dibantah. Pesan lain yang juga tersirat adalah laki-laki tidak harus tampil atau punya image macho. Hal terpenting yang wajib dimiliki laki-laki adalah membuktikan perkataannya.


Untuk akting para pemain, saya rasa tak perlu diragukan lagi. Meski didominasi oleh aktor dan aktris muda, mereka sudah memiliki banyak pengalaman di drama lainnya. Akting mereka sukses membuat saya geregetan sekaligus bersimpati. Terutama pada empat tokoh inti, yaitu Masato yang punya sifat tertutup, Yoriko yang blak-blakan, kakak laki-laki Masato yang hidupnya penuh dilema, dan ayah Masato yang penuh ambisi dan menghalalkan segala cara untuk bersaing. Selain itu, saya juga suka tampilan drama ini karena sangat jernih, khas drama-drama Jepang keluaran terbaru.


Namun kekurangannya, ada beberapa hal yang sampai akhir cerita hanya diketahui satu pihak, dan tidak diberitahukan kepada pihak lain. Contohnya kilas balik mengenai cewek cinta pertama Masato yang dijumpainya kala ibunya meninggal dunia, dan perasaan cinta terpendam kakak laki-laki Masato. Menurut saya, karena latar pendidikan dan pekerjaan Yoriko adalah peneliti, seharusnya ada adegan Yoriko mempelajari kandungan-kandungan kosmetik, bukan hanya cara memakainya. Mungkin karena durasi yang terbatas pikir saya. Selain itu, adegan BL tipis-tipisnya juga agak sedikit memaksa, hehehe. Tapi akting si pemain bagian ini pun natural, kok.

Penutup

Overall, drama ini memang sangat bagus dari sisi pengetahuan maupun hiburan. Recommended untuk ditonton mulai usia 15 tahun ke atas. Adegan BL tipis-tipisnya tidak berpengaruh apa pun terhadap perkembangan alur cerita.


Rating 8.5 dari 10 untuk drama Beni Sasu Life.

0

[Book Review] KITCHEN karya Yoshimoto Banana

 

Ketika Kebahagiaan Ditemukan di Dapur Kesayangan

 


 

 

Opening

Apa yang terlintas di benak kalian ketika mendengar kata 'dapur'? Memasak? Hidangan? Kompor? Adonan? Wajan? Atau tempat yang wajib dikunjungi kaum perempuan? Semua itu mungkin sering kita temuai dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, pernahkah kalian menjadikan dapur sebagai tempat favorit hingga tempat self-healing?

Nah, buku Kitchen karya Yoshimoto Banana ini memang bercerita tentang dapur. Namun, sang penulis memberikan perspektif lain. Buku ini merupakan karya debut Yoshimoto Banana yang terbit tahun 1988 di Jepang dan telah meraih banyak penghargaan. Kemudian diadaptasi menjadi film pada tahun 1989 di negaranya sendiri, dan tahun 1997 di Hong Kong. Fakta menarik lainnya, buku ini telah diterjemahkan di lebih dari 30 negara, dan pernah dibaca oleh idola kenamaan Korea Selatan, RM BTS.

 

Film Kitchen, 1989


 

Di Indonesia sendiri, buku ini diterbitkan tahun 2021 oleh Penerbit Haru. Buku setebal 223 halaman ini memuat dua novelet alias novel pendek. Novelet pertama berjudul Kitchen—yang dijadikan judul buku. Sementara yang kedua berjudul Moonlight Shadow—yang juga sudah pernah difilmkan tahun 2021 di Jepang.

 

Film Moonlight Shadow, 2021

 

 

Ringkasan Isi Buku

Kitchen menceritakan tentang Sakurai Mikage yang menjadi sebatang kara usai ditinggal mati neneknya. Sampai beberapa hari kemudian, ia selalu tak sengaja tidur di dapur. Ia lalu dipungut keluarga Tanabe dan tinggal di apartemen mereka. Mikage jatuh cinta dengan dapur keluarga itu dalam pandangan pertama.

Di kediaman Tanabe, Mikage tinggal bersama Yuichi—juniornya di kampus, dan Eriko—ibu Yuichi yang sebenarnya adalah ayahnya. Saking cintanya kepada dapur, Mikage selalu memasak dengan hati bahagia. Hal itu dilakukannya hingga ia meninggalkan keluarga Tanabe untuk pindah ke apartemen baru. Mikage bahkan menemukan minat dan pekerjaan baru yang berhubungan dengan dapur.

Sementara Moonlight Shadow memiliki tokoh utama bernama Satsuki. Usianya baru 20 tahun. Tetapi harus menelan kepedihan mendalam atas kematian kekasihnya, Hitoshi. Untuk mengatasi rasa sedihnya, Satsuki melakukan jogging melintasi jembatan sejak sebelum matahari terbit. Hal itu ia lakukan selama dua bulan pasca kematian Hitoshi. Hingga pada suatu hari, ia bertemu perempuan misterius bernama Urara. Perempuan itu memberi tahunya perihal tontonan seratus tahun sekali yang akan terjadi di jembatan itu.

Kemudian ada tokoh lain bernama Hiiragi. Ia adalah cowok berusia 18 tahun dan merupakan adik Hitoshi. Hiiragi kehilangan kakak dan kekasihnya—Yumiko—sekaligus. Untuk mengenang Yumiko, ia memutuskan mengenakan seragam pelaut milik kekasihnya itu saat ke sekolah.

 

Review

Kedua cerita dalam buku Kitchen sesungguhnya memiliki tema yang sama, yakni perasaan sedih. Hanya saja, para tokoh menggunakan cara yang berbeda untuk mengobati perasaan tersebut. Tidak hanya mengobati, tetapi juga tidak malu-malu mengakui dan memvalidasi kesedihan itu. Baik Kitchen maupun Moonlight Shadow, semuanya ditulis menggunakan sudut pandang orang pertama. Gaya penulisannya sederhana, tidak bertele-tele, dan tidak lupa diselipkan kalima-kalimat bermajas. Latar suasana pendukung pun menjadikan narasinya terasa indah dan tidak membuat pembaca bosan.

Para tokoh juga saling berbagi kisah sedih tanpa ada kesan adu nasib demi mendukung dan menguatkan satu sama lain. Mereka memiliki karakter yang kuat dan unik sehingga mudah diingat pembaca.

Novelet Kitchen sendiri terdiri dari dua bagian. Bagian pertama dimulai sejak Mikage kehilangan neneknya hingga tinggal di kediaman keluarga Tanabe, sedangkan bagian kedua bercerita tentang kehidupan Mikage setelah ia pindah ke apartemen baru. Alurnya dibuat maju-mundur tapi terstruktur. Akan tetapi, tidak ada adegan kilas balik yang menceritakan kedekatan Mikage dengan neneknya. Hanya ditulis di beberapa narasi. Juga, kalimat yang menekankan bahwa "Eriko adalah ibu Yuichi tapi sebenarnya adalah ayahnya" ditulis berulang-ulang dan sedikit mengganggu.

Moonlight Shadow dibuka dengan adegan kilas balik yang terjadi empat tahun lalu. Yaitu saat hubungan Satsuki dan Hitoshi dimulai. Setelah itu barulah dipaparkan keadaan Satsuki pada masa sekarang, pertemuannya dengan Urara, hingga komunikasinya dengan Hiiragi yang masih terjalin erat dan selalu menguatkan satu sama lain. Moonlight Shadow memiliki unsur cerita yang lengkap—alur maju-mundur dan profil para tokohnya digambarkan secara detail tapi tidak berlebihan. Hanya saja, saya kurang puas dengan penyelesaiannya. Karakter Urara pun saya nilai sedikit aneh untuk kehidupan tahun 80-an. Memang unik, tetapi seperti datang dari masa depan.

 

Closing

Saya mengetahui keberadaan buku ini pertama kali pada saat menonton drama Jepang yang tayang tahun 2015. Maka dari itu, saya sangat menantikannya terbit di Indonesia. Penantian saya berbuah manis sebab isi bukunya sangat bagus dan sarat akan pesan moral. Buku ini sangat recommended untuk berbagai kalangan, mulai dari remaja hingga lanjut usia.

Saya beri rating 9.3 dari 10 untuk Kitchen.

0

Review Buku: The Life-Changing Magic of Tidying Up karya Marie Kondo

 Bukan seni berbenah ala Jepang, ya.

 

Jika postingan pertama tadi membahas masalah-masalah dalam rumah tangga, maka postingan kedua ini akan membahas salah satu dari sekian banyak pekerjaan rumah tangga. Apa itu? Jawabannya adalah beres-beres. Ternyata, beres-beres itu ada seninya, lho. Biar menyenangkan dan menenangkan, katanya. Kira-kira hal apa saja yang menjadi dasar bahwa beres-beres itu butuh seni? Yuk, langsung saja kita bahas dalam postingan kali ini.



Judul Buku: The Life-Changing Magic of Tidying Up

Pengarang: Marie Kondo

Penerjemah: Reni Indardini

Penerbit: Bentang Pustaka

Tahun Terbit: Agustus 2016

ISBN: 9786022912446


Siapa, sih, yang nggak kenal Marie Kondo? Itu lho, seorang penulis sekaligus konsultan berbenah dari Negeri Sakura. Namanya populer beberapa tahun belakangan, bukan? Itu karena beliau membuat terobosan dalam dunia beres-beres yang disebut Metode KonMari. Kemudian, metode itu dituangkannya ke dalam buku berjudul The Life-Changing Magic of Tidying Up yang diterbitkan oleh Sunmark Publishing pada tahun 2011. Buku tersebut telah terjual lebih dari 5 juta eksemplar di seluruh dunia. Best seller nomor 1 di New York Times. Dan, Metode KonMari ini telah dipraktikkan oleh orang-orang dari berbagai negara. Pada tahun 2016, buku ini diterbitkan dalam Bahasa Indonesia oleh Penerbit Bentang Pustaka.

Meskipun begitu, saya baru mengetahui keberadaan buku ini pada tahun 2018 dari media sosial. Saya pun baru membacanya tahun 2022.

Salah satu fakta mencengangkan yang saya temukan, ternyata masuknya buku ini ke Indonesia disebabkan 'hasutan' penulis idola saya, Dee Lestari, kepada CEO Bentang Pustaka untuk segera menerjemahkan dan menerbitkan buku ini ke dalam Bahasa Indonesia. Rasanya saya ingin berterima kasih kepada beliau yang turut andil dalam menghadirkan buku bagus dan penting ini.

 

Tujuan Buku Ini Ditulis

Buku ini memiliki tujuan mengilhami pembacanya supaya siap menjajal "beres-beres khusus", yaitu merapikan rumah sesegera mungkin. Bukan "beres-beres harian" yang berfungsi untuk mengembalikan sesuatu pada tempatnya.

 

Sekilas Tentang Isi Buku

Setelah membaca keseluruhan isi buku, intisari yang saya rangkum untuk dipraktikkan di rumah adalah sebagai berikut:

 

1. Membuang sampai tuntas terlebih dahulu

Maksudnya adalah: buanglah barang yang tidak perlu. Jika barang itu membangkitkan kegembiraan, maka simpanlah. Jika tidak, buanglah.
Caranya: pegang barang satu per satu.
Akan tetapi, jangan fokus pada barang yang hendak dibuang. Tetaplah fokus pada barang yang ingin disimpan.

2. Simpan barang sesuai kategori, bukan lokasi.

3. Berbenah sesuai urutan yang benar

Urutannya adalah: pakaian, buku, kertas, komono (pernak-pernik), dan kenang-kenangan. Jika dimulai dari barang penuh kenangan, maka kegiatan berbenah akan gagal.

4. Berbenahlah sekaligus sampai tuntas. Luangkan waktu khusus. Karena jika berbenah setiap hari, itu artinya berbenah tanpa henti.

5. Jangan sampai proses berbenah dilihat oleh anggota keluarga. Karena ada kalanya orang tua merasa waswas apabila melihat anaknya membuang barang.

6. Simpan barang dengan tatanan sesederhana mungkin. Jangan menyimpan di tempat yang tersebar-sebar.

7. Simpan barang secara vertikal (berdiri). Jangan ditumpuk.

Selain cara berbenah, Marie Kondo mengajak kita untuk memperlakukan barang layaknya manusia yang memiliki perasaan. Seni berbenah menurut Marie Kondo bukan sekadar beres-beres dan merapikan barang. Tetapi juga membuang barang yang jarang digunakan dan tidak membangkitkan kegembiraan--meskipun memiliki nilai fungsional, serta cara mengikhlaskan mereka.

Ada pula beberapa manfaat yang dapat kita rasakan ketika membenahi rumah. Menurut Marie Kondo, membenahi rumah adalah cara ampuh untuk menguak apa yang kita sukai. Orang-orang yang telah berbenah secara menyeluruh dan sampai tuntas, sekaligus, mengalami perubahan hidup yang dramatis, tanpa kecuali. Membuang barang yang tidak perlu sama dengan men-detoks rumah, yang juga berfungsi men-detoks pikiran. Sehingga pikiran menjadi damai usai berbenah. Jadi, berbenah sampai tuntas dapat menjernihkan pikiran.


Penilaian Saya Untuk Buku Ini

1. Ide Buku

Meskipun di sampulnya tertulis seni berbenah ala Jepang, saya lebih setuju jika ditulis seni berbenah dengan Metode KonMari. Mengapa? Karena kebanyakan klien Marie Kondo dari Jepang adalah para ibu yang telah berusia lanjut. Tentunya beres-beres telah menjadi rutinitas sehari-hari. Tetapi mereka tetap kembali ke kebiasaan berantakan. Usai menerapkan Metode KonMari, para klien tersebut tidak lagi melakukannya.
Selain para lansia, banyak juga perempuan muda dari berbagai kalangan yang menjadi klien Marie Kondo. Lalu, mereka yang baru saja mendaftar, harus masuk daftar tunggu selama tiga bulan.
Jadi, buku ini ditulis Marie Kondo untuk para klien jarak jauh.

 

2. Gaya Penulisan

Dengan sudut pandang orang pertama, Marie Kondo memaparkan Metode KonMari dengan jelas dan detail. Rasanya saya seperti tidak sedang membaca buku non-fiksi, tetapi seperti berhadapan langsung dengan sang konsultan. Gaya bahasanya ringan, mudah dipahami, dan tidak membosankan. Di sela-sela penjabarannya, beliau memberikan contoh-contoh kasus yang dialami para klien beserta solusinya. Hingga mereka akhirnya dapat berbenah dengan tuntas. 


Metode KonMari tidak ditemukan secara kebetulan dan instan. Metode ini lahir dari naluri Marie Kondo yang memiliki hobi beres-beres sejak kecil. Beliau menerapkan suatu metode, gagal, kemudian belajar dari kesalahan. Menerapkan metode lain, gagal lagi, mengganti metode lagi. Berkali-kali. Hingga pada puncak frustrasinya, perspektifnya pun berubah. Beliau mulai mengidentifikasi dan mempertahankan barang-barang yang membawa kebahagiaan.

Di tengah membaca buku ini, saya langsung terbayang betapa berantakannya kamar saya. Pakaian, buku, pernak-pernik, saya bisa langsung tahu mana yang sering saya gunakan, mana yang jarang, mana yang membuat saya bahagia, dan mana yang tidak. Begitu pula dengan kertas-kertas yang berisi catatan-catatan ide, tapi tidak kunjung saya eksekusi. Rasanya saya harus sesegera mungkin meluangkan waktu untuk berbenah dengan menggunakan Metode KonMari.

Buku ini sangat recommended untuk semua kalangan. Laki-laki, perempuan, tua, muda, lajang, dan yang punya pasangan. Saya rasa kalian harus membaca buku ini jika menginginkan rumah yang bersih dan rapi, serta pikiran tenang dan damai tanpa kembali lagi ke kebiasaan berantakan.

Rating 8.7 dari 10 untuk buku The Life-Changing Magic of Tidying Up.


0

Review Drama Jepang: Fishbowl Wives (Kingyo Tsuma)

 Ketika selingkuh menjadi upaya mengatasi masalah rumah tangga

 

Sinopsis

Karena kecelakaan, Sakura Hiraga menyerah pada mimpinya. Dia sekarang sudah menikah dan suaminya menjalankan salon rambut. Mereka tinggal di apartemen penthouse yang mewah. Hidupnya tampak glamor dan dia dicemburui oleh semua orang. Yang tidak semua orang tahu adalah bahwa Sakura Hiraga dilecehkan secara fisik dan verbal oleh suaminya. Dia tidak bisa meninggalkan situasinya. Sakura Hiraga menganggap dirinya sebagai ikan mas dalam mangkuk ikan. Suatu hari, karena seekor ikan mas, dia bertemu dengan seorang pria.

 

Pemeran

  • Ryoko Shinohara sebagai Sakura Hiraga

  • Takanori Iwata sebagai Haruto Toyoda

  • Masanobu Ando sebagai Takuya Hiraga

  • Riko Fukumoto sebagai Ran

  • Kyoko Hasegawa sebagai Yuriha

  • Rie Minemura sebagai Mei

  • Kyoka Minakami sebagai Masako Bando

  • Shizuka Nakamura sebagai Yuka

  • Saori Seto sebagai Noriko

  • Anna Ishii sebagai Saya Sanada

  • Atsuhiro Inukai sebagai Souta Sanada

  • Wakana Matsumoto sebagai Hisako

  • dan beberapa pemeran lainnya

     

 
Kita tentu sering mendengar kalimat 'kekayaan tidak selalu membawa kebahagiaan'. Bagi sebagian orang, kalimat itu nyata adanya. Seperti yang dialami oleh para tokoh dalam drama Jepang berjudul Kingyo Tsuma a.k.a Fishbowl Wives. Drama produksi Netflix ini tayang pada 14 Februari 2022. Diadaptasi dari serial manga karya Kurosawa R. Disutradarai oleh Hiroaki Matsuyama dan Michiko Namiki. Saya menontonnya baru-baru ini ketika kasus perselingkuhan dan KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) sedang menyerang para selebriti di negara saya sampai menjadi viral. Namun, sejujurnya saya sudah memasukkan drama ini di list tontonan sejak trailer diluncurkan.

Sesuai dengan sinopsis di atas, tokoh utama drama ini bernama Sakura Hiraga. Ia dan suaminya, Takuya, adalah pemilik salon ternama di Tokyo. Ia dahulu adalah seorang penata rambut. Tetapi karena kecelakaan, Sakura kini bertanggung jawab dalam manajemen salon. Orang-orang tidak tahu bahwa di balik kesuksesan dan kemesraan yang mereka tampilkan, Sakura mengalami pelecehan fisik dan verbal dari suaminya. Bahkan, Takuya tega berselingkuh dengan beberapa perempuan. Selain Sakura Hiraga, ada lima pasutri lain yang merupakan penghuni gedung apartemen yang sama dengan Sakura, memiliki kisah dalam drama ini. Kisah mereka ditampilkan pada episode yang berbeda dan diberi sub judul yang berbeda pula.

Untuk mengawali pembukaan blog ini, saya berikan ulasan drama Kingyo Tsuma a.k.a Fishbowl Wives yang tentunya relate dengan kehidupan rumah tangga sebagian orang.


Ringkasan Cerita Tiap Episode

1.    Episode 1, The Fishbowl Wife (Si Istri Akuarium Mangkuk)

sumber gambar: www.netflix.com

Pada hari ulang tahunnya, Sakura Hiraga dan suaminya mengumumkan akan membuka toko baru yang berhubungan dengan kecantikan. Diketahui, tetangga yang diundangnya adalah penghuni lantai 15 ke atas. Salah satunya adalah Nyonya Mei, seorang ahli Fengsui. Pada acara itu, Nyonya Mei memberikan saran kepada para istri untuk memelihara ikan mas demi mewujudkan keluarga bahagia.

Merasa telah mendapat izin dari suaminya, Sakura langsung mencari ikan mas pada keesokan harinya. Tetapi setelah membawa ikan itu ke rumah, suaminya marah-marah dan melakukan KDRT kepadanya. Sakura berlari dengan membawa ikan mas yang nyaris sekarat ke toko tempat membelinya tempo hari. Pemuda tampan pemilik toko itu menjadi tempat ia berlindung dari kejaran suaminya.

 

2.    Episode 2, The Outsourcing Wife (Si Istri Pengalih Daya)

sumber gambar: ww.netflix.com

Yuka adalah seorang istri yang sangat menginginkan buah hati. Tetapi suaminya, Minoru, tidak pernah mau ia ajak berhubungan badan. Yuka akhirnya mengalihkan daya seksnya pada mantan pacar terburuknya, Jun.

Sementara kaburnya Sakura dengan pemilik toko ikan mas yang diketahui bernama Haruto Toyoda, tersebar di internet dan menjadi perbincangan para penghuni apartemen. Takuya yang diberi tahu oleh salah satu kekasih gelapnya, langsung mencari petunjuk melalui ponsel Sakura yang tidak ikut dibawa.

 

3.    Episode 3, The Lunchbox Wife (Si Istri Bekal Makan Siang)

sumber gambar: www.netflix.com

Noriko selalu membawakan bekal makan siang untuk suaminya. Sang suami selalu berbagi bekal dengan rekan kerja juniornya yang masih lajang bernama Tsuta. Tsuta selalu memuji kelezatan masakan Noriko. Hingga pada suatu hari, sang suami meminta Tsuta untuk meniduri Noriko.

Sementara di toko ikan mas, Sakura mulai bertekad membantu bekerja. Tiba-tiba datanglah gadis SMA bernama Ran yang ternyata adik perempuan Haruto. Sakura memperkenalkan diri sebagai karyawan paruh waktu. Kemudian pada hari berikutnya, Takuya mendatangi toko ikan mas tersebut.

 

4.    Episode 4, The Chaperone Wife (Si Istri Pendamping Suami)

sumber gambar: www.netflix.com

Souta Sanada yang bekerja sebagai sales minuman dan tinggal di lantai 3 apartemen, cemas melihat keadaan istrinya, Saya Sanada, yang tidak mau berinteraksi dengan tetangga. Istrinya itu selalu mengurung diri sambil minum bir kaleng. Padahal dahulu Saya Sanada adalah pelari andal. Perempuan itulah yang mengajari Souta berlari hingga mahir dan menjadi anggota klub lari maraton. Souta tidak tahu penyebab istrinya berubah demikian. Tanpa ia ketahui, istrinya hampir berselingkuh dengan pria yang amat ia hormati.

Ran datang lagi ke toko ikan mas dan mendesak Sakura agar putus dengan Haruto. Kemudian dalam kunjungan ke Kamakura untuk membeli perlengkapan toko, Haruto membuka identitas dirinya kepada Sakura. 

 

5.    Episode 5, The Headache Wife Part 1 (Si Istri Sakit Kepala Bagian 1)

sumber gambar: www.netflix.com

Takuya Hiraga diam-diam mendatangi kediaman ayah Haruto. Tiba-tiba seorang wanita pengacara muda bernama Masako Bando datang ke toko ikan mas. Ia datang sebagai penasihat hukum ayah Haruto dan meminta Haruto pulang. Karena Haruto menolak, Masako memberi tahunya perihal keretakan rumah tangga pasangan Hiraga yang tengah disorot media.

Hisako Taguchi tengah berjalan-jalan dengan anjingnya. Tiba-tiba anjingnya berlari menuju seorang pria dan tampak akrab dengan pria itu. Padahal sebelumnya, si anjing hanya akrab dengan suami dan putra Hisako. Ketika pria itu bertanya perihal suaminya, Hisako mengalami sakit kepala yang membuatnya amat kesakitan. Ia dibawa ke tempat tinggal pria itu, dan kemudian hubungan terlarang pun dimulai. 

 

6.    Episode 6, The Headache Wife Part 2 (Si Istri Sakit Kepala Bagian 2)

sumber gambar: www.netflix.com

Karena permintaan ayah Haruto atas nama reputasi, Sakura pergi meninggalkan Haruto. Ia pergi ke suatu tempat yang tidak diketahui siapa pun. Tetapi pada hari lain, Takuya mencarinya berbekal sebuah foto yang tersebar di internet.

Hisako luar biasa cemas ketika putranya yang masih SD mengetahui rahasianya. Sakit kepalanya kambuh lagi kala melihat pria selingkuhannya itu ada di foto keluarga.

 

7.    Episode 7, The Renovation Wife (Si Istri yang Merenovasi Rumah)

sumber gambar: www.netflix.com

Takuya berhasil menemukan Sakura. Pria itu berkata akan memberikan surat cerai, tetapi malah melakukan KDRT lagi. Beruntung, Haruto datang menyelamatkan Sakura. Kemudian Haruto memberi tahu Sakura perihal kecelakaan yang menimpa perempuan itu tujuh tahun silam.

Yuriha hidup bersama suami dan dua anak. Suatu hari, ibu mertuanya ingin tinggal bersama keluarga kecilnya. Mereka berniat merenovasi rumah. Sikap sang suami yang terlalu patuh kepada ibunya membuat Yuriha tidak bebas menjadi dirinya sendiri dan sulit mengungkapkan pendapatnya.

 

8.    Episode 8, The Fishbowl Wives (Para Istri Akuarium Mangkuk)

sumber gambar: www.netflix.com

Dengan dukungan Masako, Sakura mantap menggugat cerai suaminya. Tidak tinggal diam, Takuya mengajukan mediasi. Kabar perceraian pasangan Hiraga membuat salon terancam bangkrut. Alasan Takuya melakukan perselingkuhan dan KDRT terungkap saat mediasi dilaksanakan.


Keunggulan Drama

1.    Karakterisasi tokoh yang kuat

Sakura adalah perempuan baik hati, berwibawa, sering mengalah pada suaminya, tapi mampu melepaskan diri dari suami yang menyiksa dan mengekangnya. Haruto adalah tipe lelaki mandiri dan melindungi. Sementara adik perempuannya, Ran, memiliki watak tegas dan berpendirian teguh, tetapi memiliki hati yang lembut. Tokoh lainnya seperti Yuka, memiliki watak ceria. Noriko pandai memasak dan merasa senang jika dibutuhkan orang lain. Ada Saya yang kesulitan mengungkapkan isi hatinya. Hisako memiliki prinsip bahwa berselingkuh itu dosa. Ada juga Yuriha yang ternyata perempuan menyedihkan di balik senyum sinis yang ia tunjukkan pada Sakura.

Para tokoh dalam drama ini memiliki karakter kuat, sehingga membuat cerita menjadi hidup dan penonton dapat dengan mudah mengingat mereka.

2.    Perkembangan tokoh

Dengan hadirnya Nyonya Mei, para istri dapat berkonsultasi mengenai masalah rumah tangga mereka. Kemudian berupaya mengatasinya meski terhalang oleh norma-norma sosial dan rasa takut dari dalam diri. Sehingga mereka dapat mengubah nasib pada akhir cerita.

3.    Akting pemain

Saya berani mengacungkan dua jempol untuk akting para pemain. Sangat sesuai dengan watak masing-masing. Terutama Ryoko Shinohara yang kualitas aktingnya tidak diragukan lagi. Aktris muda Riko Fukumoto pun mampu membangun chemistry dengan aktor dan aktris senior. Meski ia tidak banyak muncul. Adegan seks yang dilakukan para tokoh juga tampak real.

4.    Masalah rumah tangga yang dieksplorasi

Seperti kehidupan manusia pada umumnya, masalah yang dialami oleh salah satu pasangan tentu berbeda dengan pasangan lain. Ada yang menjadi korban perselingkuhan sekaligus KDRT, ada pernikahan tanpa seks, ada yang pasangannya mengidap kelainan seksual, ada pula yang harus selalu mengalah kepada suami dan mertua, dan ada pula yang memendam masalah sendirian tanpa bisa berbagi dengan pasangan. Tentunya saya tidak akan menganggap remeh masalah mereka. Karena penulis skenario kehidupan akan memberi jatah masalah sesuai kemampuan masing-masing.

5.    Penyajian cerita

Cerita dibuka dengan adegan seks antara Takuya Hiraga dengan Yuriha. Kemudian berpindah ke scene Sakura yang hadir di pesta ulang tahunnya bersama para tamu. Dua adegan itu ditampilkan secara bergantian hingga Takuya Hiraga datang ke pesta istrinya. Kemudian barulah pasangan Hiraga memberikan pengumuman mengenai pembukaan toko baru mereka.

Saya suka dengan drama ini karena disajikan langsung ke intinya, alias tidak bertele-tele. Tentu seperti drama Jepang pada umumnya, durasi episode yang singkat--rata-rata 45 menit--mampu memuat banyak adegan. Jadi, bebas dari adegan yang tidak penting dan mubazir. Pergerakan alurnya pas. Tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat.

6.    Lain-lain

Melalui Haruto Toyoda, penonton mendapatkan ilmu baru tentang tata cara merawat ikan mas. Melalui Sakura Hiraga, penonton dapat memahami bahwa ikan mas di dalam mangkuk adalah bentuk analogi dari seseorang yang dikekang, yang jika keluar sendiri dari kandangnya pun masih dapat bertahan hidup. Selain itu, ia dapat berkembang dengan baik apabila mendapatkan tempat tinggal dan perawatan yang tepat.

Bagi saya, episode keempat adalah yang paling menyentuh. Di antara semua pasangan dalam drama ini, pasangan Sanada adalah yang termuda. Tetapi mereka berdua berupaya menyelesaikan masalah bersama alih-alih menaruh beban di pundak sang istri.

Kemudian di episode 6, drama ini memberikan kejutan bagi para penonton. Yang disesuaikan dengan prinsip Hisako yang bersikukuh tidak mau berselingkuh.

Karena drama ini diproduksi Netflix, tentu tampilannya sangat sangat bening, yang tentunya tidak lupa memasukkan aura suram sesuai tema yang diusung.


Kekurangan

1.    Akhir cerita

Sama seperti drama Jepang pada umumnya, akhir kisah Sakura dan Haruto sengaja dibuat open ending alias menggantung. Penonton harus berimajinasi sendiri tentang apa yang terjadi dengan mereka berdua. Sebenarnya hal ini sah-sah saja. Akan tetapi, rasanya kurang puas apabila emosi penonton telah diaduk-aduk oleh konflik, tapi pada akhirnya diminta berpikir lagi.

Sama seperti Sakura, akhir cerita tokoh lain juga sama. Kisah Yuka, Noriko, dan Yuriha, tiba-tiba dibuat sedemikian rupa. Membuat saya memikirkan hal apa saja yang mereka lakukan setelah bergerak mengatasi permasalahan. Saya berpikir, "Kok bisa begini? Memangnya apa saja trik yang mereka gunakan?"

2.    Durasi yang kurang panjang

Jujur, durasi drama ini terlalu pendek untuk tema rumah tangga. Saya ingin ada adegan flashback mengenai kapan tepatnya Takuya mulai melakukan KDRT dan perselingkuhan. Saya ingin flashback tentang bagaimana kehidupan awal rumah tangga pasangan Hiraga sebelum berubah suram. Saya sangat ingin tahu kapan Sakura mulai mengetahui perbuatan busuk suaminya.

3.    Lainnya

Drama ini terlalu fokus pada permasalahan tokoh. Citra orang borjuis dan gaya hidup mewah hanya ditampilkan dengan singkat. Formula yang dipakai sebagai latar belakang Haruto pun sudah sering kita temui di cerita-cerita romansa.


Penutup

Jika ada pertanyaan mengapa kisah Sakura Hiraga selalu dilanjutkan di kisah-kisah milik tokoh lain, jawabannya drama ini memang berfokus pada Sakura. Menurut saya, kisah Sakura memang paling rumit. Sebab selingkuh yang dibalas dengan selingkuh, tidak akan menyelesaikan masalah. Justru akan menambah masalah baru, dan akan menyeret banyak orang untuk ikut masuk ke dalamnya.

Meski singkat dan memuat banyak kisah, drama ini sarat akan pesan moral. Akan tetapi, tidak recommended untuk penonton di bawah usia 19 tahun. Sebab adegan seks ditampilkan sebagai bumbu hampir di seluruh episode.

Rating yang saya berikan untuk drama Kingyo Tsuma adalah 8 dari 10.

0

copyright © . all rights reserved. designed by Color and Code

grid layout coding by helpblogger.com